Setiap negara tidak dapat hidup
sendiri. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Oleh
karena itu, suatu negara akan membutuhkan negara lain. Dalam rangka pemenuhan
kebutuhan, setiap negara melakukan hubungan perdagangan.
Hubungan perdagangan antarnegara
ini disebut juga perdagangan internasional. Mengapa setiap negara melakukan
perdagangan internasional? Karena dengan melakukan perdagangan internasional
banyak keuntungan yang diperoleh, meskipun ada juga kerugian yang akan didapat.
Nah, untuk lebih memahami mengenai semua hal yang berkaitan dengan perdagangan
internasional, kalian dapat menyimak pokok-pokok pembahasan berikut ini.
A.
Perdagangan internasional
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manusia tidak
dapat hidup sendiri, demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara
lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera.
Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap
negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya
perbedaan sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk,
pengetahuan, dan teknologi. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya
perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang
dilakukan suatu negara dengan negara lain atas dasar saling percaya dan saling
menguntungkan. Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju
saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional ini dilakukan
melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa
dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli barang
dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan
internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh
bahan-bahan baku
yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara
berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor hasil-hasil
produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang juga
membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari
negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini
dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.
Perdagangan
internasional berbeda dengan perdagangan dalam negeri. Selain dari cakupan
wilayahnya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada perdagangan internasional
juga berbeda dengan perdagangan dalam negeri. Perbedaan-perbedaan antara kedua
perdagangan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

2. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia
melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal
berikut ini:
a)
Perbedaan
Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat
dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki.
Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara
tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga
sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa
sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah
daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup
sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka
ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil
pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain
b)
Teknologi
Setiap negara memiliki
teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda.
Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang
antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk
mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau
alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih
baik
c)
Penghematan
Biaya Produksi
Perdagangan internasional
memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya
produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan
barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya.
Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil
dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya
produksi
d)
Perbedaan
Selera
Setiap negara dalam memproduksi
barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara
mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan
perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasamamenghasilkan
barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi
orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk
elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor
barang-barang elektronik, sedangkan Korea Selatan lebih baik untuk mengekspor
ikan tuna. Dengan demikian, kepuasan dari setiap negara dapat terpenuhi
3. Manfaat Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional
merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tidak ada satu negara di dunia
ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Mereka yang melakukan
perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini
beberapa manfaat dari perdagangan internasional:
a)
Meningkatkan
Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya
perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-negara yang
mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat
meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka
dapat semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan
b)
Kebutuhan
Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan
internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu
barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai
kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil
produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan.
Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi.
c)
Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal
Salah satu
tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk memperluas
pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong
peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong
para pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-besaran.
d)
Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya
perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara
tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik
produksi dan cara produksi yang lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi
yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat
pertambahan produksi
e)
Setiap
Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat
mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan
memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara
maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan
sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri
f)
Memperluas
Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar
negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil
produksi, maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini
dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja maka
pengangguran dapat dikurangi
4.
Hambatan-hambatan Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu
menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan
lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami
beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara
yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang
sering muncul dalam perdagangan internasional.
a)
Perbedaan
Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap
negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan
antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada
negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negarapengekspor.
Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal
nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor
lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah
pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara
diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata
uang sebagai standar internasional.
b)
Kualitas
Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya
kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa?
Karena jika sumber daya manusia rendahmaka kualitas dari hasil produksi akan
rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit
bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya
lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan
untuk melakukan perdagangan internasional
c)
Pembayaran
Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan
perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal
pembayaran. Apabilamembayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami
kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara
pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui
kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C.
d)
Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara
tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin
barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh
karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi
barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor.
Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal
daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi
kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat
bagi negara lain untuk melakukan perdagangan.
e)
Terjadinya
Perang
Terjadinya
perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian
negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan
antarnegara akan terhambat.
f)
Adanya
Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah
regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi
tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta
peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negara-negaraanggota.
Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor
yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar
anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan
mengalami kesulitan.
5.
Komoditas Ekspor dan Impor
Indonesia
a)
Komoditas
Ekspor
Komoditas ekspor adalah barang-barang yang dijual ke luar negeri. Orang yang melakukan kegiatan ekspor
disebut eksportir. Berikut ini beberapa barang-barang yang diekspor oleh Indonesia

b)
Komoditas
Impor
Komoditas
impor adalah barang-barang yang dibeli dari luar negeri. Barang-barang yang diimpor
terdiri atas kelompok barang konsumsi, bahan baku, dan barang modal. Jenis
barang-barang yang diimpor dapat kalian lihat pada tabel berikut ini

B. Alat Pembayaran dalam Perdagangan Internasional
Ketika melakukan transaksi jual
beli, untuk mendapatkan barang yang kalian inginkan, tentunya kalian akan
membayarnya dengan uang yang berlaku di tempat tersebut. Sama halnya
perdagangan internasional, pada saat terjadi kegiatan ekspor dan impor barang,
uang yang digunakan sebagai alat pembayarannya, yaitu berupa devisa.
1. Pengertian Devisa
Devisa adalah alat pembayaran
luar negeri atau semua barang yang dapat diterima di dunia internasional
sebagai alat pembayaran. Beberapa barang yang dapat digunakan sebagai devisa
atau alat pembayaran luar negeri, yaitu emas dan perak, valuta asing, dan wesel asing. Negara yang
mempunyai banyak devisa berarti mempunyai kekayaan dalam bentuk mata uang asing
yang besar di dalam negeri. Devisa yang diperoleh suatu negara dapat berupa
devisa umum dan devisa kredit. Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari
kegiatan perdagangan antarnegara dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikan.
Adapun devisa kredit adalah devisa yang diperoleh dari pinjaman atau bantuan
dari luar negeri dan ada kewajiban untuk mengembalikan.
2. Fungsi Devisa
Setiap negara memerlukan devisa
untuk melancarkan perdagangannya dengan negara lain. Negara yang memiliki
devisa tidak akan mengalami kesulitan dalam pembayaran luar negeri. Devisa
mempunyai beberapa fungsi berikut ini
a. Membiayai perdagangan luar negeri yang
berupa impor barang dan jasa
b. Membayar pokok utang, cicilan utang, bunga
utang atau utang luar negeri
c. Membiayai pembinaan dan pemeliharaan
hubungan luar negeri, yaitu untuk kedutaan, konsulat, biaya kontingen olahraga,
misi kebudayaan ke luar negeri.
d. Mengatasi kesulitan perekonomian negara
dalam kaitannya dengan pembayaran luar negeri.
e.
Memudahkan terjadinya transaksi dalam perdagangan
internasional
3. Sumber Devisa
Devisa yang diperoleh suatu
negara dapat berasal dari berbagai sumber. Berikut ini beberapa sumber devisa
a.
Ekspor barang
Apabila suatu negara mengekspor
barang ke negara lain, maka negara tersebut akan memperoleh devisa dari negara
pengimpor berupa devisa. Semakin banyak barang yang diekspor, maka devisa yang
akan diperoleh juga semakin banyak
b.
Penerimaan jasa
Penerimaan jasa adalah
penerimaan devisa yang berasal dari pengiriman jasa-jasa ke luar negeri.
Apabila suatu negara mengadakan atau menyelenggarakan jasa untuk negara lain,
maka negara tersebut akan memperoleh devisa. Misalnya Indonesia mengirimkan tenaga kerjanya ke negara
lain, berarti Indonesia
akan memperoleh devisa atas jasa yang telah digunakan oleh negara lain. Selain
pengiriman jasa tenaga kerja, ekspor jasa dapat berupa jasa pengiriman
barang-barang ke luar negeri serta jasa dari pelabuhan dan bandar udara.
c.
Penerimaan dari Turis mancanegara
Banyaknya turis yang datang ke Indonesia
dapat menambah devisa negara. Turis-turis yang datang dari negara lain,
tentunya akan membawa uang dari negara asalnya. Akan tetapi uang dari negaranya
tidak bisa digunakan di Indonesia. Untuk itu, para turis harus menukarkan
uangnya menjadi mata uang rupiah. Penukaran uang asing menjadi uang rupiah akan
menjadi devisa bagi Indonesia.
Semakin banyak turis mancanegara yang datang maka pemasukan devisa akan semakin
banyak.
d.
Pinjaman luar neger negeri
Pinjaman luar negeri yang
berupa uang, secara langsung dapat menambah devisa. Pinjaman ini dapat
digunakan untuk membayar semua pembiayaan ke luar negeri. Meskipun ada
kewajiban untuk mengembalikan, akan tetapi uang yang diperoleh dari luar negeri
tetap akan menambah devisa negara.
e.
Bantuan luar negeri
Bantuan yang diperoleh dari
luar negeri dapat berupa barang ataupun uang. Apabila bantuannya berupa barang,
maka hal ini dapat menghemat devisa negara. Mengapa? Karena negara dapat
memperoleh barang tanpa harus membayarnya. Sedangkan bantuan yang berupa uang,
otomatis dapat langsung menambah devisa negara.
f.
Pungutan bea masuk
Bea masuk yang diperoleh dari
pungutan biaya barang-barang luar negeri yang dimasukkan ke Indonesia, dapat menambah devisa.
Semakin banyak arus barang luar negeri yang masuk ke Indonesia maka devisa yang
diperoleh akan semakin banyak. Akan tetapi pada kenyataannya, banyak
barang-barang yang masuk tanpa ada izin (diselundupkan), sehingga hal ini dapat
mengurangi perolehan devisa bagi negara
g.
Kiriman uang asing dari
luar negeri ke dalam negeri
Jumlah TKI
yang bekerja di luar negeri cukup banyak, sehingga dapat memberikan sumbangan
devisa ke negara kita cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari kegiatan
pengiriman uang asing dari TKI yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya
yang ada di Indonesia. Uang asing yang dikirimkan dari luar negeri harus
ditukar menjadi uang rupiah di bank devisa. Penukaran inilah yang dapat menambah simpanan devisa
bagi negara
C. Valuta Asing
Setiap negara mempunyai mata
uang yang berbeda-beda. Mata uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
di negara lain dinamakan valuta asing. Misalnya Pak Andre ingin mengimpor
alat-alat elektronik dari Singapura. Untuk membayar barang-barang yang
diimpornya, Pak Andre harus menukarkan mata uang rupiahnya menjadi mata uang
Singapura. Mata uang Singapura ini disebut valuta asing. Contoh-contoh valuta
asing lainnya dapat kalian perhatikan pada tabel di bawah ini:
Apabila sesuatu barang ditukar
dengan barang lain, tentu di dalamnya terdapat perbandingan nilai tukar antara
keduanya. Nilai tukar itu sebenarnya merupakan harga di dalam pertukaran
tersebut. Demikian pula pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, terdapat
perbandingan nilai/harga antara kedua mata uang tersebut. Perbandingan nilai
inilah yang sering disebut kurs (exchange rate). Misalnya US$1 sama dengan
Rp9.200,00, berarti untuk mendapatkan satu dollar Amerika Serikat dibutuhkan
Rp. 9.200,00. Kurs valuta asing seringkali mengalami perubahan, kadang menguat, namun
terkadang juga melemah. Perubahan ini disebabkan karena permintaan dan
penawaran mata uang asing. Sebagai contoh, pada tanggal 31 Maret 2008 nilai
rupiah terhadap dollar Amerika Serikat sebesar Rp9.200,00 (US$1 = Rp9.200,00).
Pada tanggal 1 April 2008, besarnya nilai rupiah terhadap dollar Amerika
Serikat Rp9.203,00 (US$1 = Rp9.203,00). Berubahnya kurs rupiah terhadap dollar
Amerika Serikat menunjukkan bahwa harga dollar Amerika Serikat semakin tinggi
sehingga dapat disebut dollar Amerika Serikat menguat. Bagaimana dengan kurs
rupiah terhadap dollar? Kuatnya nilai dollar terhadap rupiah menyebabkan nilai
rupiah menurun.
Mata uang
asing dapat diperjualbelikan. Tempat untuk jual beli valuta asing di bank
devisa atau money changer. Penghitungan dalam jual beli valuta asing didasarkan
pada kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah kurs yang diberlakukan oleh bank
apabila bank menjual mata uang asing. Adapun kurs beli adalah kurs yang
diberlakukan oleh bank apabila membeli mata uang asing. Perhatikan contoh
berikut ini:

Apabila kita perhatikan di tempat-tempat penukaran valuta asing, harga kurs
jual akan lebih tinggi dibandingkan kurs belinya. Mengapa demikian? Karena
mereka ingin mendapatkan keuntungan. Keuntungan jual beli valuta asing dapat
diperoleh dari selisih kurs jual dengan kurs beli
D. Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan yang diberlakukan
pada perdagangan internasional, bertujuan untuk melindungi industri dalam
negeri. Kebijakan
untuk melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang-barang impor
disebut proteksi. Proteksi dalam perdagangan internasional terdiri atas
kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
1. Tarif
Tarif adalah
hambatan perdagangan berupa penetapan pajak atas barang-barang impor. Apabila
suatu barang impor dikenakan tarif, maka harga jual barang tersebut di dalam
negeri menjadi mahal. Hal ini menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli
barang tersebut, sehingga barang-barang hasil produksi dalam negeri lebih
banyak dinikmati oleh masyarakat
2. Kuota
Kuota adalah bentuk hambatan
perdagangan yang menentukan jumlah maksimum suatu jenis barang yang dapat
diimpor dalam suatu periode tertentu. Sama halnya tarif, pengaruh
diberlakukannya kuota mengakibatkan harga-harga barang impor menjadi tinggi
karena jumlah barangnya terbatas. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
pembatasan jumlah barang impor sehingga menyebabkan biaya rata-rata untuk
masing-masing barang meningkat. Dengan demikian, diberlakukannya kuota dapat
melindungi barang-barang dalam negeri dari persaingan barang luar negeri
3. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan
pemerintah yang melarang masuknya barang-barang tertentu ke dalam negeri.
Kebijakan larangan impor dilakukan untuk menghindari barang-barang yang dapat
merugikan masyarakat. Misalnya melarang impor daging sapi yang mengandung penyakit
Anthrax
4. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan
pemerintah dengan memberikan bantuan kepada produk dalam negeri. Subsidi yang
dilakukan pemerintah dapat berupa keringanan pajak, pemberian fasilitas,
pemberian kredit bank yang murah ataupun pemberian hadiah atau insentif dari
pemerintah. Adanya subsidi, harga barang dalam negeri menjadi murah, sehingga
barang-barang hasil produksi dalam negeri mampu bersaing dengan barang-barang
impor
5. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang
dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke luar negeri lebih
murah daripada dijual di dalam negeri
E.
Dampak
Perdagangan Internasional Terhadap Perekonomian Indonesia
Perdagangan
internasional membawa pengaruh yang cukup besar dalam perekonomian Indonesia.
Pengaruh tersebut ada yang bersifat positif, ada pula yang negatif. Berikut ini beberapa dampak yang
ditimbulkan dari pedagangan internasional
1. Dampak Positif Perdagangan Internasional
Berikut ini
beberapa dampak positif perdagangan internasional
a.
Saling
membantu memenuhi kebutuhan antarnegara
Terjalinnya hubungan di antara
negara-negara yang melakukan perdagangan dapat memudahkan suatu negara memenuhi
barang-barang kebutuhan yang belum mampu diproduksi sendiri. Mereka dapat
saling membantu mengisi kekurangan dari setiap negara, sehingga kebutuhan
masyarakat terpenuhi
b.
Meningkatkan
produktivitas usaha
Dengan adanya perdagangan
internasional, kemajuan teknologi yang digunakan dalam proses produksi akan
meningkat. Meningkatnya
teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas perusahaan dalam
menghasilkan barang-barang
c.
Mengurangi
pengangguran
Perdagangan internasional dapat
membuka kesempatan kerja baru, sehingga hal ini menjadi peluang bagi tenaga
kerja baru untuk memasuki dunia kerja. Semakin banyak tenaga kerja yang digunakan oleh
perusahaan, maka pengangguran dapat berkurang
d.
Menambah
pendapatan devisa bagi negara
Dalam
kegiatan perdagangan internasional, setiap negara akan memperoleh devisa. Semakin banyak barang yang dijual di negara
lain, perolehan devisa bagi negara akan semakin banyak
2. Dampak Negatif Perdagangan Internasional
Selain dampak positif,
perdagangan internasional juga memberikan dampak negatif bagi perekonomian Indonesia.
Berikut ini beberapa dampak negatif dari perdagangan internasional:
a.
Adanya ketergantungan dengan negara-negara pengimpor
Untuk
memenuhi kebutuhan barang-barang yang tidak diproduksi dalam negeri, pemerintah
akan mengimpor dari negara lain. Kegiatan
mengimpor ini dapat mengakibatkan ketergantungan dengan negara pengimpor
b.
Masyarakat
menjadi konsumtif
Banyaknya barang-barang impor
yang masuk ke dalam negeri menyebabkan semakin banyak barang yang ada di pasar
baik dari jumlah, jenis, dan bentuknya. Akibatnya akan mendorong seseorang
untuk lebih konsumtif, karena semakin banyak barang-barang pilihan yang dapat
dikonsumsi
c.
Mematikan
usaha-usaha kecil
Perdagangan
internasional, dapat menimbulkan persaingan industri dengan negara-negara lain.
Industri yang tidak mampu bersaing tentu akan mengalami kerugian, sehingga akan
mematikan usaha produksinya. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan
pengangguran
No comments:
Post a Comment