Friday, August 11, 2017

BAB I PENDAHULUAN MASALAH DAN KEBIJAKAN EKONOMI


A.    SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU EKONOMI
Setelah tahun 1776 dengan diterbitkannya sebuah buku oleh Adam Smith yang berjudul An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the Nation atau sering disingkat dengan the Wealth of the Nation atau negara kesejahteraan.
Menurutnya, kesejahteraan dapat dicapai dengan tanpa campur tangan (intervensi) dari pemerintah dan alokasi sumber daya yang ada diserahkan pada mekanisme pasar (market mechanism) atau (invisible hand)

Adam Smith ini dikenal dengan Kelompok Klasik. Tradisi dari kaum klasik inilah yang menjadi dasar perkembangan ilmu ekonomi mikro (microeconomics).

Pada tahun 1930-an terjadi depresi besar (great depression) yang melanda dunia melahirkan ekonom baru yaitu John Meynard Keynes dengan bukunya General Theory of Employment, Interest and Money cikal bakal dari teori ekonomi makro. Jika kelompok klasik mendasarkan pada bekerjanya mekanisme pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan perekonomian (public goods and services)

Dalam berbagai buku referensi Ilmu Ekonomi khususnya Makro ekonomi dijelaskan dua (2) teori Ekonomi yang selama ini dianut oleh Ekonom konvensional, teori ini dapat dijelaskan sebagai berikut ini:

Perbedaan Teori klasik dan Keynes
Klasik
  1. Tidak perlu campur tangan pemerintah dalam   kegiatan perekonomia
  2. Kalaupun ada campur tangan pemerintah, maka kegiatan pemerintah hanya dibatasi pada: pertahanan dan keamanan, hukum dan peradilan, penyediaan prasarana umum yang tidak  Dapat disediakan oleh swasta
 Keynes
  1. Perlu adanya campur tangan pemerintah dalam kegiatan perekonomian
  2. Campur tangan ini bertujuan untuk mengatasi penyakit ekonomi yaitu: pengangguran, pertumbuhan ekonomi, inflasi

B.     DEFINISI ILMU EKONOMI

Secara umum definisi ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana manusia memenuhi kebutuhan yang bersifat tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang bersifat ferbatas.
Dalam definisi ilmu ekonomi, terkandung pengertian bahwa :
1.      ilmu tentang bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan
2.      ilmu ekonomi adalah ilmu tentang pilihan (science of choices). 
3.      ilmu tentang cara pengalokasian sumber daya yang terbatas

C.  PEMBAGIAN ILMU EKONOMI
Sesuai dengan perkembangan kehidupan ekonomi, ilmu ekonomi pun terus-menerus mengalami perkembangan dan membentuk cabang-cabang ilmu, yaitu;
1.      Ekonomi deskriptif
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang memaparkan secara  apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada suatu masa tertentu.
2.      Ekonomi terapan
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi.
3.      Teori ekonomi
Adalah ilmu yang menganalisis tentang hubungan antara variabel ekonomi, misalnya seperti pengaruh kenaikan upah tenaga kerja terhadap pola konsumsi mereka. Teori ekonomi dibagi lagi menjadi 2;
ü Teori ekonomi mikro           mengupas ilmu ekonomi dari sudut pandang kepentingan unit – unit ekonomi yang terkecil .
ü Teori ekonomi makro             membahas perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan /secara agregat.


Ekonomi Mikro
mempelajari kegiatan-kegiatan ekonomi dan unit-unit ekonomi individual, yaitu individu sebagai konsumen, individu sebagai pemilik faktor produksi, maupun individu sebagai produsen. Dengan penjelasan sebagai berikut:
·         Teori Harga
Membahas tentang proses pembentukkan harga yang dipengaruhi oleh interaksi antara permukaan dan penawaran, bentuk pasar, elastisitas, dan lain-lain.
·         Teori Produksi
Menganalisis masalah biaya produksi, tingkat produksi , kombinasi faktor-faktor produksi ya•a memungkinkan untuk mencapai keuntungan maksimum
·         Teori Distribusi
Membahas faktor-faktor yang menentukan balas jasa atas seluruh faktor produksi
Ekonomi Makro
yang dipelajari adalah variabel­-variabel total seperti pendapatan nasional, konsumsi, tabungan masyarakat, investasi total, dan sebagainya. Persoalan pokok yang dibahas antara lain:
  • Inflasi
Suatu'keadaan di mana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus-menerus.
  • Pengangguran
terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat kesempatan kerja yang tersedia.
  • Ketimpangan Neraca Pembayaran
Ketidaksesuaian neraca yang memuat ikhtisar dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun.

D.  Permasalahan Pemerintah dalam Bidang Ekonomi
Masalah Ekonomi yang dihadapi Pemerintah
Masalah Ekonomi Negara Berkembang:  
1.  Standar Hidup yang Rendah (Pendapatan Nasional per Kapita, Distribusi Pendapatan. Nasional, Tingkat Kemiskinan, Kesehatan, Pendidikan)
2.    Produktifitas yang Rendah (Sumber Daya Manusia yang Tidak Memadai, Kesehatan Fisik yang Rendah)
3.  Tingkat Pertumbuhan Penduduk dan Beban Ketergantungan yang Terlampau Tinggi (Sebagian besar penduduknya terdiri dari anak yang berumur kurang dari 15 thn, Beban ketergantungan mencapai sakitar 45%)
4.  Tingkat Pengangguran Terbuka dan Terselubung yang tierlalu Tinggi dan Terus melonjak (Pengangguran Terselubung; Orang-orang yang bekerja, namun di bawah kemampuan terbaik yang dimilikinya, antara lain di bawah jam kerja normal. Pengangguran Terbuka; Orang-orang yang sebenamya mampu dan sedang mencad pekerjaan, tetapi tidak mendapatkan lapangan pekerjaan.)
5.    Ketergantungan Terhadap Produksi Pertanian dan Ekspor Earang-barang Primer (Tingkat Produktivitas Pertanian yang Rendah, Ketergantungan pada Ekspor Primer)

Masalah Ekonomi Negara Maju
1.    Sumber Daya Manusia (Jumlah Tenaga Kerja, Restrukturisasi Perusahaan)
2.    Masalah Globalisasi Ekonomi (Masuknya Tenaga Kerja Negara Berkembang ke Negara Maju, Masuknya Produk  Negara Berkembang ke Negara Maju, Perpindahan Investasi dari Negara Maju ke Negara Berkembang, Krisis Ekonomi di Negara Berkembang)
3.    Lingkungan Hidup (Kerusakan dan Kepunahan)
                                   
Kebijakan ekonomi
1.      Dari sudut pandang ekonomi mikro
Kebijakan Harga Terendah (Floor Price)
Menetapkan harga pada harga tertentu yang lebih tinggi dibanding harga pasar
Kebijakan Harga Tertinggi (Ceiling Price)
Menetapkan harga pada harga tertentu yang lebih rendah dibanding harga pasar

2.      Dari sudut pandang ekonomi makro
Kebijakan Fiskal
Kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran pemerintah
Kebijakan Moneter
Kebijakan yang dilaksanakan oleh otoritas moneter, yakni bank sentral (bank Indonesia)
Kebijakan Perdagangan Internasional
Dapat dilakukan dengan berbagai instrument; yaitu kebijakan tarif dan non tarif

No comments:

Post a Comment