Pendahuluan
=
Pengaruh secara parsial
= Pengaruh secara simultan
Pendirian
POJOK Bursa Efek Indonesia (BEI) (saat ini menjadi Galeri Investasi BEI: pent)
dimaksudkan untuk mengenalkan Pasar Modal sejak dini pada dunia akademis.
Pendirian POJOK BEI berkonsep 3 in 1 (kerjasama antara BEI,
Perguruan Tinggi dan Perusahaan Sekuritas) sehingga diharapkan civitas
akademika tidak hanya mengenal Pasar Modal dari sisi teori saja akan
tetapi dapat langsung melakukan prakteknya.
Sasaran POJOK BEI sebagai langkah untuk menjangkau kelompok yang berpendidikan agar dapat lebih memahami dan mengenal pasar modal.
Sasaran POJOK BEI sebagai langkah untuk menjangkau kelompok yang berpendidikan agar dapat lebih memahami dan mengenal pasar modal.
Peran
POJOK BEI sebagai One stop student activities pasar modal
di dunia akademisi merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat
menjadi sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa. Kedepannya melalui
laboratorium pasar modal yang menyediakan real time data
untuk belajar menganalisa aktivitas perdagangan saham, diharapkan dapat
menjadi jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan beserta prakteknya di
Pasar Modal, sehingga perguruan tinggi dapat menghasilkan, masyarakat
akademisi yang memahami teori beserta prakteknya.
Adapun keberadaan Pojok BEI ini bertujuan Pedoman POJOK BEI ini
dibuat agar para Pengelola POJOK BEI beserta pihak -pihak terkait dapat
mengetahui dan memahami langkah-langkah yang dilakukan dalam pengelolaan serta
memahami tanggung jawab dalam menjalankan kegiatan POJOK BEI. Diawali dengan
proses pendirian sampai dengan berjalannya program yang berkesinambungan.
Laboratorium Pojok BEI UIN Maliki Malang merupakan sebuah
laboratorium pasar modal yang didirikan di Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang yang bertujuan untuk memberikan pelayanan terkait dengan penyediakan
sarana publikasi rutin yang terdiri dari, Annual Report, JSX Monthly
Statistics, Weekly Statistics; Menyediakan
informasi umum berkaitan dengan aktivitas perdagangan di Pasar Modal, dan
perusahaan-perusahaan yang bergerak di Pasar Modal kepada pengguna (user)
dilingkungan akademik Universitas Islam Negeri Maliki Malang dan luar Malang.
Sejak
berdiri tahun 2010, Laboratorium Pojok BEI UIN Maliki Malang telah banyak
memberikan pelayanan kepada User yang dikemas dalam bentuk
program-program kerja diantaranya:
1.
Sekolah Pasar Modal
2.
Pelatihan Pasar Modal
3. IDX Goes To School
4.
Sosialisasi dan
Edukasi dalam rangka Orientasi Maba
5.
Sosialisasi Edukasi
melalui Media Radio kampus
6. Sosisalisasi dan Edukasi melalui
media bacaan dan souvenir pasar modal
7.
Seminar Nasional dan
Callpaper Pasar modal
8.
Sentra Investas di
Kampus
Laboratorium
pasar modal POJOK BEI-UIN Malang ini merupakan hasil kerjasama Bursa Efek
Indonesia, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Perusahaan Danareksa Sekuritas
(BUMN) untuk berperan menyampaikan informasi Pasar Modal terkini dan
memfasilitasi praktek langsung bertransaksi di Pasar Modal.
Fungsi utama
labolatorium pasar Modal POJOK BEI-UIN adalah Mengenalkan Pasar Modal sejak dini
pada dunia akademis, memungkinkan
civitas akademika tidak hanya mengenal teori namun juga memahami praktek,
sasaran POJOK BEI sebagai langkah untuk menjangkau kelompok yang berpendidikan
agar dapat lebih memahami dan mengenal dunia pasar modal, mendapatkan data
Publikasi dan bahan cetakan mengenai perkembangan pasar modal yang diterbitkan
oleh BEI termasuk peraturan dan Undang-Undang Pasar Modal, dapat mengakses
Informasi data BEI, merupakan salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi
sebuah kekuatan untuk mencerdaskan bangsa, menjadi salah satu sarana bagi para
akademisi maupun masyarakat umum memperoleh informasi tentang produk pasar
modal dan menjadi sarana bertransaksi secara langsung.
Oleh
sebab itu perlunya labolatorium pasar modal mengetahui sampai sejauh mana
optimalisasi fungsi labolatorium pasar modal (pojok BEI-UIN) untuk menunjang
kebutuhan di dunia akademisi mengenai pasar modal baik secara teori maupun
praktis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengguna pada Laboratorium Galeri
Investasi Universitas Islam Ngeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Adapun penelitian ini
bertujuan 1). Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh secara parsial
antara Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati terhadap kepuasan
pengguna. 2) Untuk menguji dan menganalisis apakah ada pengaruh secara simultan antara Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati terhadap kepuasan
pengguna. 3) Untuk menguji dan
menganalisis manakah yang berpengaruh paling dominan antara Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati terhadap kepuasan
pengguna.
KAJIAN
TEORI
Penelitian
Terdahulu
Christian (2015)
meneliti tentang persepsi mahasiswa program Manajemen Keuangan terhadap keberadaaan
Laboratorium Pasar Modal, Laboratorium Perancangan Produk Keuangan dan
Investasi, serta Laboratorium Simulasi Keuangan sebagai fasilitas penunjang
proses belajar mengajar dan peranan Laboratorium terhadap kinerja mahasiswa
Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keberadaan Laboratorium Keuangan menunjang proses
belajar mengajar. Laboratorium Pasar Modal dan Laboratorium Simulasi Keuangan
memiliki peran positif terhadap kinerja mahasiswa. Sedangkan, Laboratorium
Perancangan Produk Keuangan dan Investasi tidak memiliki peran yang signifikan
terhadap kinerja mahasiswa.
Athanasia, Dkk
(2014) melakukan penelitian di Jurusan terapi wicara Poltekkes Kemenkes
Surakarta dengan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelayanan
akademik terhadap kepuasan mahasiswa. Hasil dari penelitian ini adalah Ada
pengaruh kualitas pelayanan akademik terhadap kepuasan mahasiswa di Jurusan
Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta dengan nilai F hitung sebesar 36,169
dengan p value 0,000 < 0,05.
Kemudian Gusti
(2014) tujuan dari penelitiannya adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah pada PT BPR Hoki di Kabupaten
Tabanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah, 2) kepuasan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, 3) kualitas
pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Naryawan (2011)
Dari penelitian ini di harapkan dapat di ketahui seberapa besar pengaruh bukti
fisik, keandalan, ketanggapan, jaminan dan empati terhadap kepuasan mahasiswa
yang berkunjung ke perpustakaan referensi FE UNDIP. Dari hasil uji regresi
linear berganda menunjukkan bahwa variabel bukti fisik, keandalan, ketanggapan,
jaminan, dan empati berpengaruh positif terhadap kepuasan mahasiswa. sementara
hasil uji F atau simultan sebesar 16,702 dengan signifikasi lebih kecil dari
0,05. Hal ini berarti semua variabel berpengaruh secara bersama-sama terhadap
kepuasan mahasiswa. sedangkan uji determinasi adalah 0,442 yang berarti 44,2 %
kepuasan mahasiswa di pengaruhi oleh bukti fisik, keandalan, ketanggapan,
jaminan dan empati, sedangkan 45,8 % di pengaruhi variabel lain.
Kajian
Teori
Konsep Pelayanan
Pelayanan
sebagaimana tersebut di atas, merupakan bentuk pemenuhan hal-hal yang diharapkan pelanggan atas kebutuhan
mereka. Bentuk pelayanan pada umumnya
dibedakan atas dua macam, yaitu: (1) Pelayanan atas produk berbentuk barang, yakni pelayanan yang diberikan
perusahaan atas produk yang berupa barang berwujud,
dan (2) Pelayanan atas produk berbentuk jasa, yakni pelayanan yang diberikan perusahaan atas produk yang
sifatnya tidak berwujud (tidak nyata). Menurut
Lovelock seperti dikutip Tjiptono (2000) pelayanan/jasa dapat diklasifikasikan berdasarkan lima
kriteria, yaitu: (1) Berdasarkan sifat tindakan jasa, (2) Berdasarkan hubungan dengan pelanggan,
(3) Berdasarkan tingkat cutomization dan judgement
dalam penyampaian jasa, (4) Berdasarkan sifat permintaan dan penawaran jasa, dan (5) Berdasarkan metode
penyampaian jasa. Sedangkan
menurut Moenir (1992) bentuk-bentuk dari pelayanan tersebut terdiri dari:
1.
Pelayanan dengan lisan. Dalam pelayanan
dengan lisan ini fungsi humas betul-betul diefektifkan
sebagai kepanjangan tangan dari pemberian informasi kepada pelanggan. Dengan kata lain pelayanan lisan adalah
komunikasi langsung kepada pelanggan.
2.
Pelayanan dengan tulisan. Pelayanan
dalam bentuk tulisan ini dilakukan berdasarkan pada
jarak yang terlalu jauh antara pelanggan dengan produsen. Adapun pelayanan ini dapat digolongkan yaitu pelayanan berupa
petunjuk dan pelayanan berupa reaksi tertulis
atas permohonan.
3.
Pelayanan dengan perbuatan. Adapun pelayan yang dilakukan
dengan perbuatan merupakan tindak lanjut dari suatu pekerjaan pada bagian
pelayanan agar dapat beradaptasi langsung atau bertatap muka dengan pelanggan.
Adanya penerapan bentuk pelayanan yang diberikan, secara tidak langsung
akan dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
Determinan Pelayanan
Agar pelayanan memiliki kualitas dan memberikan kepuasan kepada pelanggan mereka,
maka perusahaan harus memperhatikan berbagai dimensi yang dapat menciptakan dan
meningkatkan kualitas pelayanannya. Hasil penelitian yang dilakukan Berry dan
kawan-kawan seperti dikutip Payne (2000) faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas pelayanan dapat diidentifikasi dalam lima aspek kunci sebagai berikut:
- Faktor fisik (tangibles): fasilitas fisik, perlengkapan, penampilan personil.
- Reliabilitas (reliability): kemampuan melakukan layanan atau jasa yang diharapkan secara meyakinkan, akurat dan konsisten.
- Daya tanggap (responsibility): kemauan memberikan layanan dan mem-bantu pelanggan.
- Jaminan (assurances): pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan menyampaikan kepastian dan kepercayaan.
- Empati (emphaty): perhatian individual kepada pelanggan.
Dimensi Pelayanan
Parasuraman (Assauri, 2000) menyatakan ada 10 bagian yang dapat menjadi
penentu kualitas pelayanan kepada pelanggan yaitu:
1.
Access. Melibatkan pendekatan pada setiap kontak yang terjadi
antara perusahaan dengan pihak pelanggan. Dalam ini dimana adanya suatu
hubungan yang sering dilakukan pihak perusahaan dengan pelanggan dalam
memberikan informasi pada produk yang mereka tawarkan, dengan harapan pelanggan
dapat mengetahuinya dengan jelas.
2.
Communication. Secara terus menerus memberikan informasi kepada
pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas sehingga para pelanggan
dapat dengan mudah mengerti serta disamping itu perusahaan hendaknya dapat
secara cepat dan tanggap dalam menyikapi keluhan dan komplen yang dilakukan
oleh pelanggan.
3.
Competence. Adanya suatu keterampilan yang dimiliki dan dibutuhkan
agar dalam memberikan jasa kepada pihak pelanggan dapat dilaksanakan dengan
optimal. Disini pengetahuan karyawan akan bentuk jasa yang akan mereka berikan
kepada pelanggan dapat ditawarkan pada kondisi dan situasi yang sesuai, seperti
melakukan pendekatan kepada para pelanggan yang ingin membeli produk yang
dijual.
4.
Courtesy. Dalam kegiatan ini adanya suatu nilai moral yang dimiliki
oleh karyawan yang memberikan pelayanan kepada pelanggan yang tercermin dari
pribadi karyawan seperti kesopanan, respek/respon yang cepat dalam menawarkan
suatu produk kepada pelanggan, serta melakukan pertimbangan dalam mengambil
inisiatif yang terbaik dalam menghadapi suatu pelayanan dan juga mengadakan
kontak diantara para karyawan yang melakukan pelayanan.
5.
Credibility. Perlunya suatu kepercayaan yang diberikan kepada
pelanggan, believability serta kejujuran. Dalam pelaksanaan ini, dimana adanya
suatu usaha yang maksimal dari sebuah perusahaan untuk berusaha menanamkan
kepercayaan, sehingga perhatian yang tertuju kepada tujuan tersebut akan dapat
memberikan suatu kredibilitias yang baik bagi perusahaan pada masa yang akan
datang. Dalam masalah kredibilitas sangat berpengaruh pada nama perusahaan,
reputasi perusahaan, karakteristik personal dalam melakukan kontak secara
personal, adanya tingkat kesulitan yang dihadapi dalam menjual yang tentunya
akan melibatkan tingkat interaksi yang positif dengan pelanggan.
6.
Reliability. Adanya suatu pelibatan yang konsisten akan kinerja dari
perusahaan dalam melihat ketergantungan mereka pada kondisi objektif pada saat
melakukan pelayanan. ini dapat diartikan juga adanya suatu upaya untuk
melakukan kinerja perusahaan secara optimal dalam memberikan pelayanan yang
benar pada saat pertama.
7.
Responsiveness. Perlunya suatu kemampuan seorang pelayanan jasa untuk dapat
membaca jalan pikiran pelanggan dalam mengharapkan produk yang mereka inginkan,
sehingga pelanggan merasakan suatu perhatian yang serius dari pihak perusahaan
akan harapan yang mereka butuhkan, dalam arti perusahaan dengan cepat mengambil
inisiatif akan permasalahan yang dihadapi pelanggan
8.
Security. Adanya suatu kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan
produk yang mereka beli, dengan demikian pelanggan merasa terbebas dari rasa
ragu dan bimbang akan mutu dari produk yang mereka terima, tentunya pelayanan
yang diberikan dapat memberikan suatu kepercayaan yang maksimal kepada
pelanggan.
9.
Tangible. Adanya pembuktian yang nyata dari tim penjualan akan
bentuk fisik dari pelayanan yang mereka berikan, sehingga pembuktian tersebut
akan dapat dapat membentuk suatu opini bagi pelanggan kearah yang positif.
Tentunya perusahaan akan mengalami suatu tingkat kepercayaan tinggi pada masa
mendatang.
Understanding/knowing the customer. Membuatu suatu ilustrasi yang objektif
dengan membentuk suatu usaha dalam tindak lanjut berupa perbuatan sehingga
dapat memberikan pengertian kepada pelanggan akan produk yang mereka butuhkan.
Kualitas
Jasa
Definisi
kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas
jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada dua
faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu expected service dan
perceived service. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived
service) sesuai dengan harapan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan
memuaskan. Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas
jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang
diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas jasa
dipersepsikan buruk. Dengan demikian baik buruknya kualitas jasa tergantung
pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggannya secara
konsisten (Tjiptono, 2004: 59).
Service
Excellence (Pelayanan Yang Unggul)
Menurut
(Nasution, 2004: 49), Yang dimaksud dengan service excellence adalah suatu
sikap atau cara karyawan dalam melayani pelanggan secara memuaskan.
Secara garis
besar, ada empat unsur pokok dalam konsep kualitas, yaitu: kecepatan,
ketepatan, keramahan dan kenyamanan. Keempat komponen ini merupakan satu
kesatuan pelayanan yang terintegrasi, maksudnya pelayanan atau jasa menjadi excellent.
Setiap karyawan harus memiliki ketrampilan tertentu, diantaranya berpenampilan
baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu
siap untuk melayani, menguasai pekerjaannya, baik tugas yang berkaitan pada
bagian atau departemennya maupun bagian lainnya, mampu berkomunikasi dengan
baik, bisa memahami bahasa isyarat (gesture) pelanggan, dan memiliki
kemampuan menangani keluhan pelanggan secara professional.
Pengertian
Kepuasan
Kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang ia
rasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived performance) dan
harapan (expectations) (Kotler, 2000: 50).
Banyak pakar
yang memberikan definisi mengenai kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan
pelanggan. Day dalam Tse dan Wilton, 1988 dalam Tjiptono (2004: 146),
menyatakan bahwa kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan
terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan antara
harapan sebelumnya (atau norma kerja lainnya) dan kinerja aktual produk yang
dirasakan setelah pemakaiannya.
Pelayanan Dalam
Perspektif Islam
Dalam sejarah
Rosulullah SAW, kesuksesan dalam berbisnis dilandasi oleh dua hal pokok, yaitu:
kepribadian yang amanah dan terpercaya serta pengetahuan dan ketrampilan yang
mumpuni. Keduanya merupakan pesan moral yang bersifat universal yang bisa
dikaitkan dengan sikap karyawan dalam melayani pelanggan sebagaimana uraian
dibawah ini (Hafifuddin dan Hendri, 2003: 54):
1.
Shiddiq
Yaitu
benar dan jujur, tidak pernah berdusta dalam melakukan transaksi bisnis. Surat
Al-Muthaffifiin: 83: 1-6 menerangkan tentang bahaya orang yang tidak jujur
Artinya:
1)
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang
yang curang,
2)
(yaitu) orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
3)
Dan apabila mereka menakar atau
menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
4)
Tidaklah orang-orang itu menyangka,
bahwa Sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
5)
Pada suatu hari yang besar,
6)
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri
menghadap Tuhan semesta alam? yang dimaksud dengan orang-orang yang curang di
sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang.
2.
Kreatif, berani dan percaya diri
Ketiga
hal ini mencerminkan karyawan untuk berusaha mencari kebutuhan pelanggan
sehingga keinginan pelanggan dapat dipenuhi oleh perusahaan dan bisa
menyelesaikan keluhan pelanggan dengan cepat.
3.
Tablig
Yaitu
mampu berkomunikasi dengan baik. Disini seluruh unsur perusahaan harus bisa
merebut hati pelanggan dengan memberi perhatian serta komunikasi yang sopan,
sehingga bisa membuat pelanggan senang.
4.
Istiqomah
Artinya
konsisten dalam iman dan nilai-nilai yang baik meski menghadapi berbagai godaan
dan tantangan. Istiqomah dalam kebaikan ditampilkan dengan keteguhan,
kesabaran, serta keuletan dalam melayani pelanggan sehingga menghasilkan
sesuatu yang optimal. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS Al-Ahqaaf
46: 13 Artinya:
Sesungguhnya
orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", Kemudian
mereka tetap istiqamah[1388] Maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
mereka tiada (pula) berduka cita. [1388] Istiqamah ialah teguh pendirian dalam
tauhid dan tetap beramal yang saleh.
5.
Amanah
Berarti
memiliki tanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Amanah
ditampilkan dalam keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang optimal dan ihsan (berbuat
yang terbaik). Dalam segala hal, sifat amanah harus dimiliki oleh setiap orang
mukmin, apalagi yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan bagi
masyarakat. Sebagaimana Allah berfirman dalam surat An-Nisaa’ 58 Artinya:
Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu
menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha
Melihat.
6.
Fathonah
Berarti
mengerti, memahami dan menghayati secara mendalam segala hal yang menjadi tugas
dan kewajibannya. Setiap individu dalam perusahaan harus mampu dan paham
tentang apa saja yang menjadi tugas dan kewajibannya. Allah berfirman:
Artinya:
Berkata
Yusuf: "Jadikanlah Aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya Aku
adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan" (QS Yusuf 12: 55).
Pelayanan yang
berkualitas adalah apabila yang dikerjakan seseorang untuk orang lain
menimbulkan rasa tentram dan bahagia yang memberikan implikasi bagi
terbangunnya hubungan dalam rangka mempererat tali silaturrahmi di antara kedua
belah pihak. Sebab dengan melalui perantara bisnis di antara pihak perusahaan
dengan pelanggannya tidak hanya kerjasama saling mencari keuntungan semata,
namun dibalik itu ada nilai kebersamaan untuk saling menjaga jalinan kerjasama
yang terbangun dengan di ikat oleh tali persaudaraan. Dengan terjaganya
keharmonisan antara kedua belah pihak lewat silaturrahmi, maka akan meluaskan
rizki dan memanjangkan usia. Sebagaimana sabda Rosullulloh Saw yang berbunyi:
“Dari Abi Hurairah
ra. Ia berkata : Rosulullah Saw bersabda: barang siapa yang ingin diluaskan
rizkinya dan dilambatkan ajalnya (panjang umur), hendaklah ia menyambung tali
persaudaraannya” (HR. Bukhari: 5527).
Pada waktu kita
memberikan pelayanan pada orang lain hendaklah dengan bermurah hati (semisal
senyum, ramah tamah, dan sopan
santun). Dengan demikian pelanggan akan merasa diperhatikan dan dihargai,
sehingga mereka akan ikut merasa memiliki terhadap eksistensi perusahaan
sebagai timbal baliknya mereka (pelanggan) akan menjadi pelanggan yang loyal
terhadap perusahaan. Maka murah senyum, sopan santun, dari para karyawan sangat
menentukan dalam melayani pelanggan dalam upaya memberi penghormatan dan
perhatian kepada para pelanggan. Sebagaimana hadits nabi Saw yang berbunyi:
“Dari Jabir bin
Abdullah ra. Bahwasannya Rosululloh Saw bersabda: Alloh menyayangi seseorang
yang bermurah hati ketika menjual,ketika membeli dan ketika mengadakan
penagihan”. (HR. Bukhori: 1934).
Dan sebagaimana
hadits Nabi Saw yang lain yang berbunyi:
“Senyummu dimuka
saudaramu merupakan shodaqoh bagimu” (HR. Turmudzi: 1879).
Dari beberapa
hadits di atas jelas bahwa Islam memberi tuntunan dalam menjalankan bisnis
utamanya dalam berinteraksi dengan sesama manusia sebagai patner kerja, dan
hendaklah dalam menjalankan bisnis untuk memberikan pelayanan kepada rekan
bisnis kita dengan sebaik-baiknya biar jalinan kerjasama semakin kokoh tanpa
ada salah satu pihak yang dirugikan.
Hipotesis
H1 = Variabel-variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara parsial
terhadap Kepuasan Pengguna Pada Laboratorium Galeri investasi UIN
Maliki Malang.
H2 = Variabel-variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap
Kepuasan Pengguna
Pada Laboratorium Galeri investasi UIN Maliki Malang.
H3 = Variabel Tangibel
berpengaruh dominan terhadap Kepuasan
Pengguna Pada Laboratorium Galeri investasi UIN Maliki Malang
Kerangka Berfikir
Dalam penelitian
ini peneliti ingin mengungkap apakah ada hubungan antara kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Pengguna Pada Laboratorium Galeri investasi UIN Maliki Malang. Dimensi-dimensi
kualitas pelayanan disini sebagai
variabel independen dan Kepuasan Pengguna sebagai variabel
dependen. Berdasarkan konsep diatas maka peneliti mencoba menguraikan dalam
model konsep dan kerangka berpikir sebagai berikut;
Model Konsepsi
![]() |
Gambar
1
Model
Konsep Penelitian
Model Hipotesis
![]() |
Gambar
2
Model Hipotesis
Keterangan :


METODE
PENELITIAN
Penelitian ini
dilakukan di laboratorium galeri investasi Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang yang merupakan salah satu laboratorium di fakultas
ekonomi yang memberikan pelayanan kepada seluruh mahasiswa Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan eksplanatory, yaitu pendekatan yang digunakan
peneliti disamping untuk menggali data dari responden, juga untuk menguji
hipotesis (Sugiyono, 2005: 16). penelitian
ini yang menjadi sampel adalah 30 user, hal ini
dikarenakan populasinya tak teridentifikasi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel ini
adalah sampel acak atau random sampling mengingat keberadaan layanan selalu
silih berganti.
Terdapat dua jenis data, yaitu data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang
bersangkutan yang memerlukan. Penelitian ini data primer diperoleh dengan
menyebarkan kuisioner kepada user di laboratorium galeri
investasi UIN Maliki Malang.Sedangkan data sekunder adalah data
yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber-sumber yang telah ada. Pada penelitian ini data sekunder diperoleh dari
perusahaan yang dapat dilihat didokumentasi instansi, buku-buku referensi, dan
informasi lain yang berhubungan dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data
a)
Kuesioner
(Angket)
b)
Wawancara
(Interview)
c)
Dokumentasi
Penelitian ini menggunakan skala likert,
skala ini mengukur persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap
serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek (Istijanto, 2008 dalam
Supriyanto dan Machfudz, 2010: 204), yang nantinya dapat menggunakan scoring
atau nilai perbutir, dari jawaban berkisar antara:
1. Sangat tidak setuju : 1
2. Tidak setuju : 2
3. Ragu : 3
4. Setuju : 4
5. Sangat setuju : 5
Definisi Operasional Variabel
Reliabilitas (reliability)
Berkaitan dengan kemampuan laboratorium
untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan
apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.
Daya tanggap (responssiveness)
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan para pegawai
membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka, serta menginformasikan
kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat.
Jaminan (assurance)
Yakni perilaku pegawai mampu menumbuhkan kepercayaan pelanggan
terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan rasa aman bagi para
pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para pegawai
selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan
untuk menangani setiap pertanyaan atau masalah pelanggan.
Empati (empathy)
Berarti perusahaan memahami masalah pelanggannya dan bertindak demi kepentingan
pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan
memiliki jam operasi yang nyaman.
Bukti fisik (tangibles)
Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan material yang
digunakan oleh perusahaan serta penampilan karyawan.
Kepuasan
user tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (atau hasil) yang ia
rasakan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived performance) dan
harapan (expectations)
ModelAnalisis Data
Data
dalam penelitian ini penulis menggunakan uji statistik regresi linear
berganda.
Uji statistik regresi linear berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan
lebih dari dua variabel melalui koefesien regresinya (Iqbal Hasan, 2004)
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+b3X3+
b4X4+b5X5+e
Keterangan:
Y’= Kepuasan Pengguna
|
X5 = Empati
|
X1= Tangibles
|
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,
X2 hingga X5= 0)
|
X2 = Reliabilitas
|
b
=Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
|
X3= Daya Tanggap
|
e = Error estimation
|
X4= Jaminan
|
a. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen yang merupakan Tangibles (X1), Reliabilitas (X2), Daya Tanggap(X3), Jaminan (X4), dan Empati (X5) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau Kepuasan
(Y).
b. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F)
Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah variabel independen atau Tangibles (X1), Reliabilitas (X2), Daya Tanggap(X3), Jaminan (X4), dan Empati (X5) secara bersama-sama atau simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen atau Kepuasan (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas
Ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur, misalnya menyusun kuesioner maka validitas kuesioner adalah
sejauh mana kuesioner ini mampu mengukur obyek yang diteliti (Sulhan, dkk.,
2010:5).
Untuk
mengetahui validitas item, maka penelitian ini menggunakan rumus korelasi
product moment Pearson dengan level signifikan 5% yang dibantu dengan program
SPSS 20.00 for windows.
Adapun
rumus kolerasi product moment pearson tersebut adalah sebagai berikut (Sulhan,
dkk., 2010:5) :
rxy= 

Keterangan :
rxy = indeks
korelasi pearson
n = banyaknya sampel
X = skor item pertanyaan
Y = skor total item pertanyaan
Bila nilai signifikansi (sig) hasil korelasi lebih kecil
dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan sebaliknya dinyatakan tidak valid
(artinya butir pertanyaan tersebut gugur).
Uji Reliabilitas
Untuk
menentukan reliabel dari tiap item, maka penelitian ini menggunakan metode
cronbach alpha yang dibantu dengan program SPSS 20.00 for
windows, dimana kuesioner dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha
lebih besar dari 0,60. Rumus yang digunakan untuk cronbach’s Alpha
adalah sebagai berikut (Sulhan, dkk., 2010:8) :

Dimana :
r11 =
reliabilitas instrumen
k =
banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
sb2 = jumlah varians butir
st2 = varians total
Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang
harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary
Least Square(OLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak
memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi
ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada
analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dapat
dipergunakan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak
perlu diterapkan pada data cross sectional. Yng terdiri dri Uji
Normalitas, Uji Heteroskedastisitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dn
Uji Linearitas
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Data Obyektif Laboratorium
Pasar Modal
Laboratorium Pasar Modal berada di lingkungan Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Lt. 3 Gedung
Megawati Jl. Gajayana No 50. Malang 65144, Phone & Fax: +62341-558881, http://fe.uin-malang.ac.id.
Berdirinya laboratorium pasar modal ini atas kerjasama antara UIN Maliki,
Fakultas ekonomi, Danareksa dan BEI yang tertuang dalam Memorandum of
Understanding (MOU) BEI Nomor: SP-00146/BEI.HKM/7-2010, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Nomor: Un.03/HM.01/1602/2010 dan Danareksa
Nomor: PJ-34/132-A/LG-DS.
Laboratorium
Pojok BEI UIN Maliki Malang dirancang untuk memberikan pelayanan terkait dengan penyediakan sarana
publikasi rutin yang terdiri dari, Annual Report, JSX Monthly Statistics,
Weekly Statistics; Menyediakan informasi
umum berkaitan dengan aktivitas perdagangan di Pasar Modal, dan
perusahaan-perusahaan yang bergerak di Pasar Modal kepada pengguna (user)
dilingkungan akademik Universitas Islam Negeri Maliki Malang dan luar Malang.
Lebih dari 4 tahun semenjak
berdirinya laboratorium pasar modal di Fakultas ekonomi Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang telah melakukan pembenahan manjemen dan
kelengkapan fasilitas penunjang laboratorium, diantaranya:
1.
Ruang Galeri berukuran 7.20
x 7.20m2
2.
5 Unit Komputer dengan
jariang internet 24 jam
3.
1 unit printer Deskjet HP
1020
4.
12 kursi
5.
2 meja pelayanan
6.
1 meja direktur
7.
1 meja diskusi
8.
1 LCD/Televisi pelayanan
online
9.
3 rak buku
10. 1 Unit UPS 6000A
11. 1 Unit AC 3 PK
12.
1 unit rak penitipan barang
Sejak
berdiri tahun 2010, Laboratorium Pojok BEI UIN Maliki Malang telah banyak
memberikan pelayanan kepada User yang dikemas dalam bentuk
program-program kerja diantaranya:
1.
Sekolah Pasar Modal
2.
Pelatihan Pasar Modal
3. IDX Goes To School
4.
Sosialisasi dan
Edukasi dalam rangka Orientasi Maba
5.
Sosialisasi Edukasi
melalui Media Radio kampus
6. Sosisalisasi dan Edukasi melalui
media bacaan dan souvenir pasar modal
7.
Seminar Nasional dan
Callpaper Pasar modal
8.
Sentra Investas di
Kampus
Labolatorium
pasar modal POJOK BEI-UIN Malang ini merupakan hasil kerjasama Bursa Efek
Indonesia, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Perusahaan Danareksa Sekuritas
(BUMN) untuk berperan menyampaikan informasi Pasar Modal terkini dan
memfasilitasi praktek langsung bertransaksi di Pasar Modal.
Fungsi utama labolatorium pasar Modal POJOK BEI-UIN
adalah Mengenalkan Pasar Modal sejak dini pada dunia akademis, memungkinkan civitas akademika tidak hanya
mengenal teori namun juga memahami praktek, sasaran POJOK BEI sebagai langkah
untuk menjangkau kelompok yang berpendidikan agar dapat lebih memahami dan
mengenal dunia pasar modal, mendapatkan data Publikasi dan bahan cetakan
mengenai perkembangan pasar modal yang diterbitkan oleh BEI termasuk peraturan
dan Undang-Undang Pasar Modal, dapat mengakses Informasi data BEI, merupakan
salah satu sarana pembelajaran yang dapat menjadi sebuah kekuatan untuk
mencerdaskan bangsa, menjadi salah satu sarana bagi para akademisi maupun
masyarakat umum memperoleh informasi tentang produk pasar modal dan menjadi
sarana bertransaksi secara langsung
Manajemen Laboratorium Pasar
Modal
Visi: Menjadi pusat kegiatan
ilmiah, informasi dan sosialisasi pasar modal dalam membina profesionalitas
sivitas akademika bercirikan islam.
Misi:
- Menyediakan data base pasar modal yang efektif dan efisien
- Meningkatkan aktifitas kajian, pelatihan dan penelitian dibidang investasi di pasr modal.
- Menyediakan sarana aplikasi kegiatan investasi di pasar modal.
- Meningkatkan profesionalisme sivitas akademika bidang investasi pasar modal bercirikan islam.
Adapun Struktur Organisasi Laboratorium Pojok Bursa Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang adalah sebagai berikut:

Gambar 3
Struktur Organisasi Laboratorium Pasar Modal
Saat ini, pasar modal
Fakultas ekonomi UIN Maliki Malang dikelola oleh 4 (empat) orang yakni:
Tabel 1 Nama-nama
Pengelola Laboratorium Pasar Modal
No
|
Nama
|
Keterangan
|
1
|
Zaim Mukaffi, SE.,
M.Si
|
Kepala
|
2
|
Yona Oktiani
Lestari, SE., MSA
|
Anggota
|
3
|
Syahirul Alim, SE.,
MM
|
Anggota
|
4
|
M. Nanang
Choiruddin, SE., MM
|
Anggota
|
Dari tabel 1 diatas dapat
dijelaskan bahwa laboratorium pasar modal Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang
dikelola oleh 4 orang yang terdiri dari seorang ketua dan 3 orang anggota yang
semuanya merupakan alumnus pascasarjana (s-2). Disamping itu, kinerja pengelola
laboratorium pasar modal berada dibawah koordinasi Dekan Fakultas Ekonomi,
dimana semua aktifitasnya merupakan turunan dari visi dan misi Fakultas
ekonomi.
Konsep
Laboratorium Pasar Modal UIN Maliki Malang.
Mahasiswa yang membutuhkan
data harus memenuhi ketentuan umum sebagai berikut:
- Seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia dengan menunjukkan KTM yang masih berlaku.
- Menyepakati dan menyetujui biaya pemesanan dan discount data yang dihitungkan terlebih dahulu.
- Mengisi dan menandatangani form pemesanan data.
- Membayar uang muka sebesar 50% dari total biaya.
- Pojok BEI tidak melayani soft copy data untuk menghindari pemalsuan data, kecuali laporan keuangan lengkap dan pertimbangan khusus Kepala Pojok BEI-FE UIN Maliki Malang.
- Pemesanan dapat dilakukan dengan via faximile atau e_mail dengan alamat pojokbei.uinmalang@gmail.com
Bagi mahasiswa yang ingin
meminjam buku dan referensi lainnya di Pojok BEI harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a.
Tercatat sebagai mahasiswa UIN
Maliki Malang seluruh Fakultas dengan menunjukkan KTM yang masih berlaku.
b.
Memiliki kartu Capital
Market Club (CMC).
c.
Mengisi Buku Peminjaman dan
menandatanganinya.
d.
Batas waktu peminjaman
maksimum 2 hari, bila melebihi akan dikenakan denda Rp1.500,00 perhari.
e.
Menjaga dan merawat buku dan
bila terjadi kerusakan atau kehilangan maka mengganti biaya perbaikan atau
mengganti buku.
f.
Buku yang dipinjamkan adalah
buku literatur, jurnal, buletin dan buku yang tidak dipinjamkan buku laporan
keuangan, prospektus, ICMD dan buku-buku yang memuat data lainnya.
Bagi mahasiswa yang ingin
menjadi peserta Pelatihan Pasar Modal (PPM) dan Pelatihan lainnya yang
diselenggarakan oleh Pojok BEI harus memenuhi ketentuan:
a.
Mahasiswa UIN Maliki Malang
dan Perguruan Tinggi di Malang seluruh Fakultas tanpa batasan semester.
b.
Mengisi lembar isian
pendaftaran dengan pilihan Pelatihan Pasar Modal Paket A, Paket B, Paket C
(spesifikasi Paket dapat ditanyakan ke Pojok BEI- UIN Maliki Malang)
c.
Pojok BEI- UIN Maliki Malang
menyelenggarakan pelatihan software ekonometrika, pelatihan teknikal analisis
dan forum diskusi ekonomi.
Bagi mahasiswa yang tertarik
menjadi investor di pasar modal dapat melakukan transaksi (jual-beli) saham dan
surat berharga lainnya, dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Seluruh mahasiswa Perguruan
Tinggi di Indonesia dengan menunjukkan KTM yang masih berlaku;
b.
Mengisi, menyepakati dan
menandatangani ketentuan jual-beli saham;
c.
Investasi awal minimal Rp100.000,00
(seratus ribu rupiah);
d.
Pojok BEI bertindak sebagai
perantara murni (broker), sehingga tidak menerima pengelolaan dana pihak lain
(bukan sebagai manajer investasi);
e.
Pembelian dan penjualan
saham atau meminta informasi perkembangan harga saham dan isu ekonomi terkini
dapat dilakukan via sms ke 081249279574; dan
f.
Prosedur pelayanan Jual beli
saham didasarkan pada sistem yang sederhana, cepat, satu meja dan dalam kendali
langsung Kepala Pojok BEI-FE UIN MALIKI Malang.
Hasil
Analisis dan Pembahasan
Uji
Validitas dan Reliabilitas
Tahap awal yang dilakukan setelah kuesioner
(angket) diperoleh adalah uji validitas data. Uji validitas dilakukan untuk
mengetahui apakah ada pernyataan kuesioner yang harus dibuang atau diganti
karena tidak relevan.
Dalam penelitian ini uji validitas dibantu dengan
program SPSS 16.00 for windows, interpretasi koefisien dianggap valid
apabila rxy = 0,30 (>0,30) sehingga butir-butir tersebut dianggap sahih, dan
nilai signifikansi (sig) hasil kolerasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka
dinyatakan valid. (Sulhan, dkk., 2010: 6)
Setelah dilakukan uji validitas pada kuesioner
(angket) yang diperoleh, kemudian dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui
tingkat kemantapan atau konsistenitas suatu alat ukur. Reliabilitas memberikan
kesesuaian antara hasil dengan pengukuran. Suatu instrument yang reliable
mengandung arti bahwa instrument tersebut cukup baik sehingga mampu mengungkap
data yang akurat dan dipercaya.
Dalam Penelitian ini uji reliabilitas dibantu
dengan program SPSS 20.00 for windows dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha-Cronbach
guna mengetahui apakah hasil pengukuran data yang diperoleh memenuhi syarat
reliabilitas. Instrumen kuesioner (angket) dapat dikatakan reliabel bila memiliki
koefisien alpha lebih besar dari 0,6.
Adapun hasil uji validitas dan uji reliabilitas
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 dibawah
ini:
Tabel 2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Variabel
|
Item
|
Validitas
|
Keterangan
|
Cronbach's Alpha
|
Keterangan
|
|
R
|
Sig
|
|||||
Tangibles
(X1)
|
X1.1
|
0,746
|
0
|
Valid
|
0,761
|
Reliabel
|
X1.2
|
0,867
|
0
|
Valid
|
0,761
|
Reliabel
|
|
X1.3
|
0,846
|
0
|
Valid
|
0,761
|
Reliabel
|
|
Reliabilitas
(X2)
|
X.2.1
|
0,781
|
0
|
Valid
|
0,784
|
Reliabel
|
X.2.2
|
0,793
|
0
|
Valid
|
0,784
|
Reliabel
|
|
Daya Tanggap (X3)
|
X3.1
|
0,925
|
0
|
Valid
|
0,815
|
Reliabel
|
X3.2
|
0,913
|
0
|
Valid
|
0,815
|
Reliabel
|
|
Jaminan
(X4)
|
X4.1
|
0,97
|
0
|
Valid
|
0,935
|
Reliabel
|
X4.2
|
0,986
|
0
|
Valid
|
0,935
|
Reliabel
|
|
Empati
(X5)
|
X5.1
|
0,979
|
0
|
Valid
|
0,959
|
Reliabel
|
X5.2
|
0,81
|
0
|
Valid
|
0,959
|
Reliabel
|
|
Kepuasan Pengguna (Y)
|
Y1
|
0,733
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
Y2
|
0,779
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y3
|
0,871
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y4
|
0,715
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y5
|
0,606
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y6
|
0,832
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y7
|
0,643
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y8
|
0,882
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y9
|
0,818
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
|
Y10
|
0,789
|
0
|
Valid
|
0,911
|
Reliabel
|
Sumber: Data
Primer yang diolah (tahun 2015)
Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui
apakah model regresi berganda yang diajukan ditemukan kolerasi yang kuat antara
variabel-variabel independen. Jika terjadi kolerasi yang kuat, maka terdapat masalah
multikolinieritas yang harus diatasi. Sebaliknya bebas multikolinieritas
apabila ditemukan kolerasi yang lemah antara variabel-variabel independen.
Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
multikolinieritas maka dilihat melalui tolerance value yang mendekati angka 1
atau Variance Inflation Factor (VIF)
antara 1 samapai 10 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Setelah
dilakukan pengujian dengan SPSS 20.00 for windows, dihasilkan nilai VIF dan
tolerance yang dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3
Hasil Uji
Multikolinearitas
Model
|
Collinearity statistic
|
Keterangan
|
|
Tollerance
|
VIF
|
||
1
|
|||
X1
|
0,889
|
1,125
|
Bebas
Multikolinearitas
|
X2
|
0,639
|
1,566
|
Bebas
Multikolinearitas
|
X3
|
0,816
|
1,226
|
Bebas
Multikolinearitas
|
X4
|
0,46
|
2,173
|
Bebas
Multikolinearitas
|
X5
|
0,725
|
1,38
|
Bebas
Multikolinearitas
|
Sumber: Data
Primer yang diolah (tahun 2015)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap
variabel independen memiliki nilai Variance Inflation Factor (VIF) berada
antara 1 sampai 10, demikian juga hasil tolerance value mendekati 1. Hal ini
berarti bahwa antar variabel independen tidak memiliki hubungan yang kuat atau
kolerasi lemah dan signifikan, maka model regresi berganda dalam penelitian ini
tidak terdapat masalah multikolinieritas.
b.
Hasil Uji
Autokolerasi
Uji autokolerasi dilakukan untuk mengetahui
apakan model regresi berganda ditemukan kolerasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi kolerasi, maka dinamakan ada problem autokolerasi.
Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
antokolerasi maka dilihat melalui Durbin-Watson yaitu du < dw < 4-du atau
nilai Durbin-Watson mendekati angka 2, maka asumsi tidak terjadi autokolerasi
terpenuhi. Setelakan dilakukan uji autokolerasi dengan program SPSS 20.00 for
windows, dihasilkan nilai Durbin-Watson yang dapat dilihat pada tabel 4 sebagai
berikut :
Tabel 4 Hasil
Uji Autokorelasi
|
|||||||||||||||
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
Durbin-Watson
|
||||||||||
1
|
.661a
|
.437
|
.319
|
.55165
|
1.223
|
||||||||||
a. Predictors: (Constant), Empati, Daya Tanggap, Jaminan,
Reliabilitas, Tangibles
|
|||||||||||||||
b. Dependent Variable: Kepuasan
Pengguna
|
|||||||||||||||
Sumber: Data Primer yang diolah (tahun 2015)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai DW =
1,223, mendekati angka 2
berarti hasil pada penelitian tidak
terjadi autokorelasi.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk
mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
antara satu pengamat dengan pengamat yang lain.
Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan uji koefisien korelasi
Rank Spearman yaitu mengkolerasikan antara absolut residual hasil regresi
dengan semua variabel bebas, bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari
0,05 (5%) maka persamaan regresi mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya
tidak mengandung heteroskedastisitas apabila signifikansi hasil korelasi lebih
besar dari 0,05 (5%). Setelah dilakukan uji heteroskedastisitas dengan
menggunakan program SPSS 20.00 for windows, dihasilkan nilai signifikansi hasil korelasi
dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut :
Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel
|
R
|
Sig
|
Keterangan
|
Tangibles (X1)
|
0,099
|
0,502
|
Bebas
Heteroskedastisitas
|
Reliabilitas (X2)
|
0,104
|
0,481
|
Bebas
Heteroskedastisitas
|
Daya
Tanggap (X3)
|
0,026
|
0,858
|
Bebas
Heteroskedastisitas
|
Jaminan (X4)
|
0,019
|
0,899
|
Bebas
Heteroskedastisitas
|
Empati (X5)
|
0,074
|
0,619
|
Bebas
Heteroskedastisitas
|
Sumber: Data
Primer yang diolah (tahun 2015)
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikan
hasil kolerasi variabel Tangibles (x1) = 0,502,
variabel Reliabilitas (x2) = 0,481,
variabel Daya Tanggap (x3) = 0,585,
variabel Jaminan (x4)= 0,899, variabel Empati (x5)=0,619 lebih besar dari 0,05 (5%) .Maka model regresi dalam penelitian ini tidak
ada masalah heteroskedastisitas.
d.
Hasil Uji
Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah
model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui
normal atau tidaknya model regresi berganda dapat dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov, Jika nilai signifikansi dari hasil uji Kolmogrorov-Smirnov
> 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi.
Setelah dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan program SPSS 20.00 for windows, dihasilkan nilai signifikansi dari hasil uji
Kolmogorov-Smirnov yang dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 6 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
|
||
Unstandardized Residual
|
||
N
|
48
|
|
Normal
Parametersa
|
Mean
|
.0000000
|
Std.
Deviation
|
5.46113572
|
|
Most
Extreme Differences
|
Absolute
|
.170
|
Positive
|
.142
|
|
Negative
|
-.170
|
|
Kolmogorov-Smirnov
Z
|
1.178
|
|
Asymp.
Sig. (2-tailed)
|
.124
|
Sumber: Data Primer yang diolah (tahun 2015)
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai
signifikansi sebesar 0.124 > 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.
Hasil Uji Regresi Berganda
Berdasarkan data penelitian yang telah dkumpulkan
melalui kuesioner (angket), baik untuk variabel dependen yaitu Kepuasan Pengguna (Y) maupun variabel independen X1, X2, X3, X4 dan X5 yang meliputi Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati yang diolah dengan menggunakan regresi linear berganda, dilakukan
beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen yang dibantu dengan Program SPSS 20.00 for
windows, maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear berganda yang
dapat dilihat pada tabel 7 sebagai berikut :
Tabel 7 Hasil Uji
Regresi Berganda
Variabel
|
Unstandardized beta
|
T
|
Sig
|
Keterangan
|
|
(constant)
|
0,458
|
5,134
|
0.000
|
||
Tangibles (X1)
|
-.004
|
-.266
|
.791
|
Tidak
Signifikan
|
|
Reliabilitas (X2)
|
0,072
|
5.445
|
.000
|
Signifikan
|
|
Daya
Tanggap (X3)
|
.061
|
3.795
|
.000
|
Signifikan
|
|
Jaminan (X4)
|
.060
|
3.744
|
.001
|
Signifikan
|
|
Empati (X5)
|
.151
|
2.595
|
.013
|
Signifikan
|
|
R
|
=
|
0.661
|
|||
R Square
|
=
|
0,437
|
|||
Adjusted R Square
|
=
|
0,319
|
|||
F hitung
|
=
|
3.722
|
|||
Sign. F
|
=
|
0,012
|
|||
α
|
=
|
0,1
|
Sumber:
Data Primer yang diolah (tahun 2014)
Variabel tergantung pada regresi ini adalah Y
sedangkan variabel bebasnya adalah X1,X2,X3,X4 dan X5 Model regresi berdasarkan
hasil analisis di atas adalah :
Y = 0.661a + -0.004 Tangibles + 0,072 Reliabilitas +0.061 Daya Tanggap + 0.060 Jaminan + 0.151 Empati + e
Tampak pada persamaan tersebut menunjukkan angka
yang tidak signifikan pada variabel X1 (Tangibles), dan X2 (Reliabilitas), X3 (Daya Tanggap), X4 (Jaminan) dan X5 (Empati) menunjukkan angka yang signifikan. Adapun interpretasi dari persamaan tersebut
adalah :
1.
bo = 0,458
Nilai konstan ini menunjukkan bahwa apabila tidak
ada variabel Tangibles (X1), Reliabilitas (X2), Daya Tanggap (X3), Jaminan (X4), Empati (X5), maka Kepuasan Pengguna akan bertambah sebesar 0,458. Dalam
arti Kepuasan Pengguna akan
bertambah sebesar 0,458 sebelum atau tanpa adanya variable Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati, (X1, X2, X3, X4, X5 = 0).
2.
b1 = -0,004
Nilai parameter atau koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap
variable pada indikator Tangibles bertambah 1 kali,
maka Kepuasan Pengguna akan berkurang sebesar -0,004 kali atau dengan kata
lain setiap penambahan Kepuasan Pengguna dibutuhkan pengurangan variable pada
indikator Tangibles sebesar -0,004 dengan asumsi variabel
bebas yang lain tetap (X2, X3, X4, X5 = 0).
3.
b2 = 0,072
Nilai parameter atau koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap
variable pada indikator Reliabilitas bertambah 1 kali,
maka Kepuasan Pengguna akan bertambah
sebesar 0,072 kali atau dengan kata lain setiap penambahan Kepuasan Pengguna dibutuhkan variable pada indikator Reliabilitas sebesar 0,072 dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap (X1, X3, X4, X5 = 0).
4.
b3 = 0.061
Nilai parameter atau koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap
variable pada indikator Daya Tanggap bertambah 1 kali, maka Kepuasan Pengguna akan bertambah sebesar 0,061 kali atau
dengan kata lain setiap penambahan Kepuasan Pengguna dibutuhkan variable indikator Daya
Tanggap sebesar
0,061 dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap (X1, X2, X4, X5 = 0).
5.
b4 = 0,060
Nilai parameter atau koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap
variabel pada indikator Jaminan bertambah 1 kali,
maka Kepuasan Pengguna akan bertambah
sebesar 0,060 kali atau dengan kata lain setiap penambahan Kepuasan Pengguna dibutuhkan variable
pada indikator Jaminan sebesar 0,060 dengan asumsi variabel bebas
yang lain tetap (X1,X2,X3,X5 = 0).
6.
b5 = 0.151
Nilai parameter atau koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap
variable pada indikator Empati bertambah 1 kali,
maka Kepuasan Pengguna akan bertambah sebesar 0,151 kali atau dengan
kata lain setiap penambahan Kepuasan
Pengguna dibutuhkan variable
pada indikator Empati sebesar 0,151 dengan asumsi variabel bebas yang lain
tetap (X1,X2,X3,X4 = 0).
Pengujian Hipotesis
Sesuai dengan kaidah dalam melakukan analisis
regresi berganda, bahwa suatu persamaan regresi harus memiliki data yang
terdistribusi secara normal, bebas autokolerasi, bebas heteroskedastisitas, dan
bebas multikolinieritas agar dapat memperoleh persamaan regresi yang baik dan
tidak bias. Dari hasil uji distribusi normal, uji autokolerasi, uji
heteroskedastisitas, dan uji multikolinieritas yang telah dilakukan di atas,
makadapat diketahui bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah
memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi berganda dengan baik.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan multiple regression.
Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah variabel variabel X1 (Tangibles), dan X2 (Reliabilitas), X3 (Daya Tanggap), X4 (Jaminan) dan X5 (Empati) berpengaruh
dalam Kepuasan Pengguna. Adupun hasil uji R2, F dan t adalah
sebagai berikut :
1.
Koefisien
determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai
Koefisien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Adapun hasil perhitungan koefisien determinasi (R2)
yang dibantu dengan program SPSS 20.00 for windows dapat dilihat pada tabel 8 sebagai
berikut :
Tabel 8 Koefisien Determinasi
Model
|
R
|
R Square
|
Adjusted R Square
|
Std. Error of the Estimate
|
|
1
|
.661a
|
.319
|
.437
|
.55165
|
Sumber: Data
Primer yang diolah (tahun 2015)
Dari tabel di atas dapat dilihat, bahwa
koefisien determinasi yang menunjukkan modal variabel bebas X1
(Tangibles), dan X2
(Reliabilitas), X3 (Daya Tanggap),
X4 (Jaminan) dan X5 (Empati) dalam menjelaskan
variabel dependen Kepuasan Pengguna
yaitu sebesar 0,437. Hal ini berarti variabel independen (variabel X1 (Tangibles), dan X2
(Reliabilitas), X3 (Daya Tanggap),
X4 (Jaminan) dan X5 (Empati)) mampu
menjelaskan variabel dependen Kepuasan
Pengguna
sebesar 43.7% dan sisanya 56.3%
dipengaruhi oleh faktor lain.
2.
Uji Simultan (uji F)
Uji
simultan merupakan alat uji statistik secara simultan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas X1 (Tangibles), dan X2 (Reliabilitas), X3 (Daya Tanggap), X4 (Jaminan) dan X5 (Empati) terhadap variabel terikat Kepuasan Pengguna secara
bersama-sama. Adapun Hasil uji simultan (uji F) yang dibantu dengan program
SPSS 20.00 for windows dapat dilihat pada tabel
4.9 sebagai berikut :
Tabel 9 Hasil Uji Simultan (Uji F)
|
||||||
Model
|
Sum of Squares
|
df
|
Mean Square
|
F
|
Sig.
|
|
1
|
Regression
|
5.663
|
5
|
1.133
|
3.722
|
.012a
|
Residual
|
7.304
|
24
|
.304
|
|||
Total
|
12.967
|
29
|
||||
a. Predictors: (Constant), Empati, Daya Tanggap, Jaminan,
Reliabilitas, Tangibles
|
||||||
b. Dependent Variable: Kepuasan
Pengguna
|
Sumber: Data
Primer yang diolah (tahun 2015)
F hitung (3,722) > F tabel (2,437) dan
probabilitas (0,012) < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi variabel Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna.
3.
Uji Parsial
(uji t)
Uji parsial merupakan alat uji statistik secara
parsial untuk mengetahui pengaruh variabel bebas Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati secara
simultan terhadap variabel terikat Kepuasan Pengguna secara
parsial. Adapun Hasil uji parsial (uji t) yang dibantu dengan program SPSS 20.00 for
windows dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut :
Tabel 10
Uji-t
Model
|
Unstandardized
Coefficients
|
Standardized
coeficients
|
t
|
Sig.
|
||
B
|
Std. Error
|
Beta
|
||||
1
|
(Constant)
|
3.815
|
2.299
|
1.660
|
.110
|
|
Tangibles
|
.153
|
.124
|
.232
|
1.232
|
.230
|
|
Reliabilitas
|
.463
|
.135
|
.601
|
3.428
|
.002
|
|
Daya Tanggap
|
-.050
|
.161
|
-.052
|
-.309
|
.760
|
|
Jaminan
|
.119
|
.216
|
.097
|
.549
|
.588
|
|
Empati
|
-.103
|
.154
|
-.117
|
-.667
|
.511
|
Sumber:
Data Primer yang diolah (tahun 2015)
Untuk variabel Tangibles (X1) koefisien regresi sebesar 0.153 ,T
hitung (1.232) > T tabel (2.571) dan probabilitas (0,230) > 0,05, Maka Ho
diterima dan Ha ditolak, jadi variabel Tangibles (X1)tidak berpengaruh terhadap Kepuasan
Pengguna. Untuk variabel Reliabilitas (X2) koefisien regresi sebesar .463, t hitung (3.428) > t
tabel (2.571)
probabilitas (.002) < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi variabel Reliabilitas berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna.
Untuk
variabel Daya Tanggap (X3)
koefisien regresi sebesar -050, t hitung
(-.390) > t tabel (2.571) probabilitas (.760) > 0,05, Maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi Daya
Tanggap tidak
berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna. Untuk Jaminan (X4) koefisien regresi sebesar 0.119, t hitung
(0.549) > t tabel (2.571) dan
probabilitas (0.558) < (0,05), Maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi variabel Jaminan tidak berpengaruh
terhadap Kepuasan Pengguna. Untuk variabel Empati (X5) koefisien regresi sebesar -0.103, t hitung (-0.667) > t tabel (2.571) dan
probabilitas (0.511) < (0,05), Maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi variabel Empati tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna.
4. Uji Variabel Dominan
Uji variabel dominan digunakan untuk melihat
variabel mana yang memiliki kontribusi pengaruh tertinggi dan untuk melihat variabel yang
memiliki kontribusi penagruh yang kurang. Uji dominan ini dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam upaya perbaikan kepuasan pengguna di
Laboratorium Galeri Investasi UIN Maliki Malang. Hasil dari pengujian variabel dominan akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel: 11 Uji Variabel Dominan
variabel
|
r
|
r2
|
Kontribusi
(%)
|
X1
X2
X3
X4
X5
|
0,136
0,704
0,430
0,721
0,454
|
0.0185
0.4956
0.1849
0.5198
0.2061
|
1%
49%
18%
51%
20%
|
Sumber: Data diolah,
2015.
Berdasarkan tabel 11 dapat
ditarik kesimpulan bahwa variabel dominan pada Pelayanan yang
mempengaruhi Kepuasan Pengguna pada laboratorium galeri
investasi UIN Maliki Malang adalah
variabel Jaminan (X4) dengan
kontribusi 51%. Dilihat dari tabel diatas dapat
membuktikan bahwa Jaminan (X4) di Laboratorium
Galeri Investasi UIN Maliki Malang
dapat memberikan pengaruh terhadap kepuasan pengguna, Sedangkan
variabel yang hasil kontribusinya paling rendah adalah pada variabel Tangibles (X1)
dengan kontribusi 1% hal ini karena memang Tangibles tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Pengguna di Laboratorium Galeri Investasi UIN Maliki Malang.
Pembahasan Data Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian di atas terkait
dengan judul, permasalahan, tujuan dan hipotesis penelitian, maka dalam
penelitian ini ada beberapa hal yang dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut :
Analisis
Pengaruh Tangibles terhadap Kepuasan
Pengguna.
Dari hasil penelitian ini secara parsial
menunjukkan bahwa Untuk variabel Tangibles (X1) koefisien regresi sebesar 0.153 ,T
hitung (1.232) > T tabel (2.571) dan probabilitas (0,230) > 0,05, Maka Ho
diterima dan Ha ditolak, jadi variabel Tangibles (X1)tidak berpengaruh terhadap Kepuasan
Pengguna.
Analisis Pengaruh Reliabilitas terhadap Kepuasan
Pengguna.
Untuk variabel Reliabilitas (X2) koefisien regresi sebesar .463, t hitung (3.428) > t
tabel (2.571)
probabilitas (.002) < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi variabel Reliabilitas berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna.
Analisis Pengaruh Daya Tanggap terhadap Kepuasan Pengguna.
Untuk variabel Daya Tanggap (X3) koefisien regresi sebesar -050, t hitung (-.390) > t
tabel (2.571) probabilitas
(.760) >
0,05, Maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi Daya
Tanggap tidak
berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna
Analisis Pengaruh Jaminan terhadap Kepuasan Pengguna.
Untuk Jaminan (X4) koefisien regresi sebesar 0.119, t hitung (0.549) > t tabel (2.571) dan
probabilitas (0.558) < (0,05), Maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi variabel Jaminan tidak berpengaruh
terhadap Kepuasan Pengguna.
Analisis Pengaruh Empati terhadap Kepuasan Pengguna.
Untuk variabel Empati (X5) koefisien regresi sebesar -0.103, t hitung (-0.667) > t tabel (2.571) dan
probabilitas (0.511) < (0,05), Maka Ho diterima dan Ha ditolak, jadi variabel Empati tidak berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna.
Analisis
Pengaruh Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati Secara
Simultan terhadap Kepuasan Pengguna.
F hitung (3,722) > F tabel (2,437) dan
probabilitas (0,012) < 0,05, Maka Ho ditolak dan Ha diterima, jadi variabel Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna .
Dari
sini dapat terlihat bahwa pelayanan laboratorium pasar modal sudah sesuai
dengan program yang dirancang setiap tahunnya. Selanjutnya, mengacu teori
pelayanan yang dikemukakan oleh Parasuraman
(Assauri, 2000) menyatakan ada 9 bagian yang dapat menjadi penentu kualitas
pelayanan kepada pengguna yaitu:
Access. Yang dimaksud adalah Melibatkan pendekatan pada setiap kontak yang terjadi
antara laboratorium pasar modal dengan pihak pengguna. Dalam ini dimana adanya
suatu hubungan yang sering dilakukan pihak laboratorium pasar modal dengan pengguna
dalam memberikan informasi pada produk yang di tawarkan, dengan harapan
pengguna dapat mengetahuinya dengan jelas. Beberapa hal yang dilakukan adalah
brosur, jurnal, pengumuman melalui facebook, website fakultas dan lain-lain.
Communication. Secara terus menerus memberikan informasi kepada pengguna dalam bahasa dan
penggunaan kata yang jelas sehingga para pengguna dapat dengan mudah mengerti
serta disamping itu laboratorium pasar modal secara cepat dan tanggap dalam
menyikapi keluhan dan komplen yang dilakukan oleh pengguna.
Competence. Adanya suatu keterampilan yang dimiliki dan dibutuhkan agar dalam memberikan
jasa kepada pihak pelanggan dapat dilaksanakan dengan optimal. Disini
pengetahuan pengelola akan bentuk jasa yang akan mereka berikan kepada pengguna
dapat ditawarkan pada kondisi dan situasi yang sesuai, seperti melakukan pendekatan
kepada para pengguna yang ingin membeli produk yang dijual.
Courtesy. Dalam kegiatan ini adanya suatu nilai moral yang dimiliki oleh pengelola yang
memberikan pelayanan kepada pengguna yang tercermin dari pribadi pengelola seperti
kesopanan, respek/respon yang cepat dalam menawarkan suatu produk kepada pengguna,
serta melakukan pertimbangan dalam mengambil inisiatif yang terbaik dalam
menghadapi suatu pelayanan dan juga mengadakan kontak diantara para pengelola
yang melakukan pelayanan.
Credibility. Perlunya suatu kepercayaan yang diberikan kepada pengguna, believability serta kejujuran. Dalam
pelaksanaan ini, dimana adanya suatu usaha yang maksimal dari laboratorium
pasar modal untuk berusaha menanamkan kepercayaan, sehingga perhatian yang
tertuju kepada tujuan tersebut akan dapat memberikan suatu kredibilitias yang
baik bagi laboratorium pasar modal pada masa yang akan datang. Dalam masalah kredibilitas
sangat berpengaruh pada nama lembaga, reputasi laboratorium pasar modal, karakteristik
personal dalam melakukan kontak secara personal, adanya tingkat kesulitan yang
dihadapi dalam menjual yang tentunya akan melibatkan tingkat interaksi yang
positif dengan pengguna.
Reliability. Adanya suatu pelibatan yang konsisten akan kinerja dari laboratorium pasar
modal dalam melihat ketergantungan mereka pada kondisi objektif pada saat
melakukan pelayanan. ini dapat diartikan juga adanya suatu upaya untuk
melakukan kinerja perusahaan secara optimal dalam memberikan pelayanan yang
benar pada saat pertama.
Responsiveness. Perlunya suatu kemampuan seorang pengelola jasa untuk dapat membaca jalan
pikiran pengguna dalam mengharapkan produk yang mereka inginkan, sehingga pengguna
merasakan suatu perhatian yang serius dari pihak laboratorium pasar modal akan
harapan yang mereka butuhkan, dalam arti perusahaan dengan cepat mengambil
inisiatif akan permasalahan yang dihadapi pelanggan
Security. Adanya suatu kepercayaan yang tinggi dari pengguna akan jasa yang mereka beli,
dengan demikian pengguna merasa terbebas dari rasa ragu dan bimbang akan mutu
dari produk yang mereka terima, tentunya pelayanan yang diberikan dapat memberikan
suatu kepercayaan yang maksimal kepada pengguna.
Tangible. Adanya pembuktian yang nyata dari tim penjualan akan
bentuk fisik dari pelayanan yang mereka berikan, sehingga pembuktian tersebut
akan dapat membentuk suatu opini bagi pelanggan kearah yang positif. Tentunya
laboratorium pasar modal akan mengalami suatu tingkat kepercayaan tinggi pada
masa mendatang.
Oleh sebab itu, dalam mengelola sebuah laboratorium perlu
membuat strategi optimalisasi agar pelayanan prima diperoleh, adapun strategi
yang akan dilakukan ke depan adalah:
Pertama, Memberikan pembinaan dan pelatihan khusus dalam
“service exellent” bahwa pelaksana/pengelola (termasuk asisten labaoratorium)
pelayanan laboratorium pasar modal untuk mengambil tindakan dalam rangka
pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Untuk
memuaskan masyarakat akademik sebagai pengguna jasa layanan laboratorium,
kewajiban bukan hanya melekat pada direktur pasar modal, tetapi setiap pengelola
dalam lingkungan kerja ketika bertemu dengan pengguna serta meningkatkan
kedisiplinan waktu pengelola. Misalnya wajib untuk menanyakan apa yang
diinginkan pelanggan yang hadir pada waktu itu, melayani pelanggan/masyarakat
yang membutuhkan pelayanan unit di laboratorium pasar modal Artinya harus
melakukan akselerasi untuk memudahkan tingkat kecepatan pelayanan serta
mengaktifkan program efektif dan efisiensi pelayanan.
Kedua, Mengembangkan standar biaya, sistem komunikasi dan
informasi secara memaksimalkan pelayanan melalui website fakultas maupun web
UIN Maliki Malang agar permintaan biaya dari pengguna layanan dapat diminimalkan
sehingga kewajaran biaya tidak lagi dikeluhkan oleh pengguna. Misalnya dengan
menambah sarana dan prasarana ang belum ada, seperti mesin fotocopi, akses
informasi diperbaiki, brosur persyaratan beserta biaya permohonan pelayanan,
website Laboratorium Pasar Modal.
Ketiga, Kesadaran petugas akan memberikan pelayanan dengan sikap
yang sopan, adil, disiplin dan bertanggungjawab agar menghilangkan anggapan pengguna
akan kurangnya inovatif dari petugas dalam memberikan informasi yang di butuhkan
pelanggan dan persepsi masyarakat yang menyatakan bahwa proses pelayanan data
atau konsultasi dengan persyaratan yang sulit serta memerlukan waktu dan biaya
yang tinggi yang dapat membuat citra laboratorium menjadi buruk.
Empat, Meningkatkan kemampuan petugas dalam kecepatan pelayanan
agar lebih efisiensi waktu dan terjadwal selesai tepat waktu
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Laboratorium
Pojok BEI UIN Maliki Malang merupakan sebuah laboratorium pasar modal yang
didirikan di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang
bertujuan untuk memberikan pelayanan terkait dengan penyediakan sarana
publikasi rutin yang terdiri dari, Annual Report, JSX Monthly Statistics,
Weekly Statistics; Menyediakan informasi
umum berkaitan dengan aktivitas perdagangan di Pasar Modal, dan
perusahaan-perusahaan yang bergerak di Pasar Modal kepada pengguna (user)
dilingkungan akademik Universitas Islam Negeri Maliki Malang dan luar Malang.
Berdasarkan hasil analisis, maka hasil dari penelitian
ini dapat disimpulkan sebagai berikut
:
1.
Untuk variabel
Tangibles, Daya Tanggap, Jaminan dan Empati tidak
berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna. sedangkan variabel Reliabilitas berpengaruh terhadap Kepuasan
Pengguna..
2.
Secara
simultan variabel Tangibles, Reliabilitas, Daya Tanggap, Jaminan, dan Empati secara
simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap Kepuasan Pengguna.
3.
variabel dominan pada Pelayanan yang mempengaruhi Kepuasan Pengguna pada laboratorium galeri investasi UIN Maliki
Malang adalah variabel Jaminan (X4) dengan kontribusi 51%.
Saran
Sebagai wujud komitmen staf
laboratorium terhadap pelayanan prima maka laboratorium pasar modal FE UIN
Maliki harus selalu meningkatkan kualitas layanan khususnya terkait dengan
informasi/ sosialisasi yang lebih intensif terhadap mahasiswa dan pengguna
lain. Disamping itu, daya dukung penunjang operasional harus ditingkatkan
seperti fasilitas komputer harus ditambah, sambungan wifi yang cepat, termasuk
dukungan pendanaan dalam setiap kegiatan yang sudah terprogram selama satu
tahun anggaran.
DAFTAR PUSTAKA
Al-quranul
Karim
Athanasia
Budi Astuti, Roy Romey Daulas Mangungsong, Windiarti Dwi Purnaningrum, 2014.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Akademik Terhadap Kepuasan Mahasiswa Di Jurusan
Terapi Wicara Poltekkes Kemenkes Surakarta. Jurnal
Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 3, No 2, November 2014, hlm 106-214.
Hasan Ikbal, 2004 Analisi Data Penelitian Dengan
Statistik. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara
Hendry M., Jeong, Dong Wook, & Ou, Dongsu (2006). What is
World Class University? Paper for the
Conference of The Comparative and International Edication Society,
Honolulu, Hawaii, March,16.
Christian
Setiawan, (2015). Persepsi Mahasiswa Program Manajemen Keuangan Terhadap
Keberadaan Laboratorium Sebagai Fasilitas Penunjang Proses Belajar Mengajar. FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 36-4
Gusti
Ayu Putu Ratih Kusuma Dewi, 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan
Dan Loyalitas Nasabah Pt Bpr Hoki Di Kabupaten Tabanan. TESIS.
Hafidhuddin,
Didin. Hendri Tanjung, 2003. Manajemen
Syariah Dalam Praktik. Penerbit Gema Insani Press, Jakarta.
Kotler,
Philip, dkk, 2000. Manajemen Pemasaran
Perspektif Asia. Penerbit ANDI dan Pearson Education Asia Pte.Ltd,
Yogyakarta.
Naryawan,
2011. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Pengguna
Jasa Perpustakaan Referensi FE UNDIP. SKRIPSI.
Nasution,
M.N, 2004. Total Service Management ’’Manajemen
Jasa Terpadu’’. Edisi Pertama, Penerbit Gahalia Indonesia, Bogor Selatan.
Sani
Supriyanto Ahmad, Machfudz Masyhuri, 2010, Metodologi Riset Manajemen
Sumberdaya Manusia.penerbit UIN-MALIKI Press, Malang.
Sihombing,
Umberto, 2003. Membangun Kepuasan Pelanggan Melalui Pelayanan Studi Kasus
Terhadap Mahasiswa Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Trianandra Jakarta. Jurnal, Jakarta.
Sulhan, Muhammad, dkk. 2010. Panduan Praktis
Analisis SPSS Untuk Manajemen (keuangan, SDM & Pemesaran). Malang:
CLICT FE UIN Malang
Tjiptono,
Fandy, 2004. Manajemen Jasa. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Tjiptono,
Fandy, dan Chandra 2005. Service Quality and Satisfaction. Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Widyaratna
Danny, Theresia, Filicia Chandra, 2001. Analisis Kepuasan dan Loyalitas
Konsumen Terhadap Tingkat Penjualan di Warung Bu Kris (Studi Kasus Pada Ayam
Penyet Sebagai Menu Unggulan Warung Bu Kris). Jurnal Manajemen &
Kewirausahaan Vol. 3, No. 2, September 2001: 85 – 95, Jurusan Ekonomi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra.
No comments:
Post a Comment